• Beranda
  • Nasional
  • Metropolis
  • Jawa Timur
  • Daerah
  • Hukum
  • Kepolisian
  • Pendidikan
  • Kriminal
  • Politik
  • Pemerintahan
  • TNI
Metrosoeryanews
Advertisement
  • Beranda
  • Nasional
  • Metropolis
  • Jawa Timur
  • Daerah
  • Hukum
  • Kepolisian
  • Pendidikan
  • Kriminal
  • Politik
  • Pemerintahan
  • TNI
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Nasional
  • Metropolis
  • Jawa Timur
  • Daerah
  • Hukum
  • Kepolisian
  • Pendidikan
  • Kriminal
  • Politik
  • Pemerintahan
  • TNI
No Result
View All Result
Metrosoeryanews
No Result
View All Result
Home Nasional

Launching Sistem Pembelajaran Kelas Maya, Gubernur Bali Klaim Bisa Tingkatkan Kualitas Pendidikan Siswa

by
27 Agustus 2018
in Nasional
0
0
SHARES
0
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram

Denpasar, (METROSOERYA.NET) – Pengembangan sistem pembelajaran berbasis teknologi informasi (e-learning) berupa kelas maya kedepan tidak akan mempengaruhi pembentukan karakter para siswa yang terbangun oleh hubungan secara langsung antara guru dengan siswa.

Hal ini justru dapat memantapkan pembelajaran ilmu pengetahuan bagi para siswa karena tidak tergantung batas waktu, ruang maupun tenaga pendidik, dan pembentukan karakterpun bisa dilaksanakan secara penuh saat jam pelajaran di ruang kelas. Demikian disampaikan Gubernur Bali Made Mangku Pastika saat melaunching secara resmi Kelas Maya Jejaring Jelajah Kreativitas Bali (Jejak Bali) besutan Dinas Pendidikan Provinsi Bali, di ruang rapat Wiswasabha Utama Kantor Gubernur Bali, Senin (27/8/2018).

“Bukan berarti hubungan antara guru dan siswa tidak ada, justru lebih banyak waktu bagi guru dan siswa dalam pembentukan karakter karena pembelajaran bisa dimantapkan dan dipadatkan dengan mengikuti pelajaran dimana saja, kapan saja, kepada siapa saja dan dari siapa saja. Karena memanfaatkan teknologi, para siswa bisa belajar diluar jam sekolah, memilih mata pelajaran yang dikehendaki maupun bisa memilih tenaga pendidiknya walaupun berbeda sekolah,” tegas Pastika seraya menyatakan sistem tersebut juga bisa memberikan pemerataan kualitas dan kemajuan pendidikan secara menyeluruh.

“Inilah yang saya sebutkan teknologi bisa membangun demokratisasi, karena tidak hanya dinikmati oleh sekolah-sekolah yang infrastrukturnya menunjang yang berlokasi diperkotaan. Kalau sudah diterapkan, infrastrukturnya dibangun, tentu sekolah-sekolah yang dipelosok pun bisa merasakannya. Tidak memandang kaya atau miskin, kalau dulu mungkin urusan seperti hanya dinikmati sekolah-sekolah di Denpasar atau Badung. Sekarang yang di Nusa Penida atau Karangasem kualitasnya akan sama, saya yakin lebih baik,” imbuh Pastika.

Lebih jauh, Pastika menyampaikan pencanangan sistem E-learning tersebut merupakan satu langkah besar dalam menentukan arah pembangunan SDM, karena akan memasuki satu era baru yang penuh resiko dan tantangan yang luar biasa terutama menghadapi revolusi industri 4.0 yang dinilai bisa merubah struktur dan tatanan peradaban manusia. “Siap tidak siap, mau tidak mau, harus kita laksanakan,”pungkas Pastika.

Sementara itu, Kepala Pusat Teknologi dan Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan Kemendikbud RI Gogot Suharwoto menyatakan launching sistem pembelajaran E-learning oleh Pemprov Bali sejalan dengan program yang dicanangakan oleh pemerintah pusat terutama terkait menghadapi revolusi industri.

“Kehidupan kita sudah dipastikan tidak bisa lepas dari teknologi, hanya sayangnya teknologi itu sudah masuk ke semua sektor dengan sangat cepat sekali, untuk itu dunia pendidikan pun harus bisa mengikuti,” ujar Gogot seraya menyatakan ujung tombak penerapan sistem tersebut yakni para guru, untuk itu para guru diharapkan bisa meningkatkan kualitas dirinya.

Ditambahkan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Bali TIA. Kusumawardhani bahwa pengembangan sistem E-learning  dapat merubah prinsip pembelajaran yang dari awalnya guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka sumber belajar. Yakni pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, dan siapa saja adalah peserta didik.

Lebih jauh, Ia menyampaikan dari 333 SMA dan SMK se Bali yang menjadi kewenangan Pemprov, saat ini sebanyak 328 sekolah diantaranya 129 SMA-SMK Negeri dan 199 SMA-SMK Swasta sudah terdaftar  mengikuti sistem tersebut. Dari jumlah sekolah yang terdaftar adapun jumlah guru yang terdaftar sebanyak 5.133 orang, siswa sebanyak 29.670 0rang dan kelas maya yang sudah dibuat sebanyak 15.721 kelas. (Red)

Loading

Previous Post

Pakde Karwo Usul Perencanaan Anggaran Bersifat Final

Next Post

Plt Gubernur Aceh Buka Festival dan Lomba Seni Siswa SMA/SMK Nasional

Next Post

Plt Gubernur Aceh Buka Festival dan Lomba Seni Siswa SMA/SMK Nasional

Iklan

Kabar Video

https://youtu.be/snwlrcAm-sA

KABAR VIDIO

Browse by Category

  • Artikel
  • Hiburan
  • Hukum
  • Jawa Timur
  • Kepolisian
  • Kesehatan
  • Kriminal
  • Lintas Daerah
  • Mancanegara
  • Metropolis
  • Nasional
  • Olahraga
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ragam
  • Sosial Budaya
  • TNI
  • Uncategorized

Kategori

Artikel (92) Hiburan (10) Hukum (1739) Jawa Timur (463) Kepolisian (2225) Kesehatan (161) Kriminal (316) Lintas Daerah (2977) Mancanegara (11) Metropolis (244) Nasional (1741) Olahraga (186) Pemerintahan (519) Pendidikan (288) Peristiwa (511) Politik (804) Ragam (310) Sosial Budaya (91) TNI (28120) Uncategorized (1937)

Recent News

Diduga Hasil Curian Proyek, Besi strous Menumpuk di Pengepul Rosok Desa Sobontoro Balen

Diduga Hasil Curian Proyek, Besi strous Menumpuk di Pengepul Rosok Desa Sobontoro Balen

1 Oktober 2023

Wakapolda Kalteng Gatur Lalin Urai Kemacetan di Desa Tanjung Taruna

1 Oktober 2023
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

© 2023 Metrosoeryanews.net

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Nasional
  • Metropolis
  • Jawa Timur
  • Daerah
  • Hukum
  • Kepolisian
  • Pendidikan
  • Kriminal
  • Politik
  • Pemerintahan
  • TNI

© 2023 Metrosoeryanews.net

error: Content is protected !!