Iklan Rokok

26 April 2024

Metrosoeryanews

Aktual & Terpeecaya

Asrendiklat Sat Kornas Banser. “NU Ya NU, PKB ya PKB”

Sidoarjo – Metrosoeyanews.net – Belakangan ada statement”Aku NU, Aku PKB”, mengundang sejumlah orang untuk memberikan statement terkait hal itu. Diantaranya, adalah Chaiz Al Jinani, S.Sos anggota Asisten Rencana Pendidikan dan Latihan Satuan Koordinasi Nasional Banser (Asrendiklat Sat Kornas Banser).
Ia berpendapat bahwa tidak ada paksaan bagi warga Nahdliyyin untuk memilih partai politik PKB. “NU ya NU, PKB ya PKB. Jadi harus dipahami ini dalam kontek berbeda,” ujar Sujani panggilan akrab. Sabtu (11/2/2023)
Hal itu ia sampaikan dalam ngopi bareng di Coffe Buduran Sidoarjo bersama sejumlah jurnalis. Sebagai warga Nahdliyyin dirinya tidak setuju jika warga NU diseret dalam politik praktis.
“Masalah pilihan politik tidak ada paksaan, biarkan mereka menentukan pilihan politiknya masing-masing sesuai hati nuraninya. Apakah memilih partai politik A,B,C,D atau yang lainnya,” katanya.
Sujani tidak mungkiri jika Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dilahirkan oleh orang-orang NU yang tergabung dalam Tim Lima. Tapi orang NU tidak diwajibkan memilih Partai Politik PKB sebagai kendaraannya. “Secara historis PKB dilahirkan NU itu tidak bisa dipungkiri, tapi tidak diwajibkan orang NU milih PKB,” terang Sujani.
Ia menghimbau kepada warga NU bila memilih partai politik untuk kendaraan politik, pilihlah selain Partai PKS, kerana himbauan itu sesuai dengan amanat para kyai NU. “Silahkan pilih partai politik lain asal jangan PKS, ini mandat para kyai NU. Selain itu, juga beda visi misi politiknya,” tegasnya.
Terkait ada kyai yang mengharuskan memilih PKB itu tergantung kyainya. “Ada banyak juga kyai yang tidak mengharuskan memilih PKB, ini sesuai dengan pernyataan Ketua PB.NU.” jelasnya.
Jika ada yang mengharuskan memilih salah satu partai politik menurutnya pelanggaran. “Pemilu aja bebas, demokrasi tidak ada paksaan menentukan pilihannya, lha ini dipaksa.” Pungkasnya (yun).

Loading

error: Content is protected !!