Penerimaan Taruna Baru, STPN Siapkan 40 Kuota Khusus Jember Kepala Kantor Pertanahan (BPN)

Jember//Metrosoeryanews.net.- Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional (STPN) membuka kuota khusus 40 orang untuk Kabupaten Jember, dalam penerimaan taruna baru angkatan 2024/2025. Hal itu disampaikan Kepala Kantor Pertanahan (BPN) Jember Akhyar Tarfi saat Rapat Koordinasi Sinergi dan Kolaborasi Mingguan Setiap Rabo (Si Rambo), di Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Jember, Jumat (3/5/2024).
Akhyar mengatakan, penambahan kuota itu terjadi, karena pemerintah sebelumnya telah menjalin nota kesepahaman atau MoU dengan STPN Yogyakarta. Melalui MoU itu, putra putri Jember akan mendapatkan prioritas untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi di STPN.
Harapannya, setelah menimba ilmu di sana, mereka kembali dan membawa sisi positif untuk kemajuan Jember.
“Kami ingatkan kembali, penerimaan taruna baru sudah dibuka dan ada 40 kuota khusus untuk Jember. Silakan bisa disampaikan ke saudara, tetangga, yang anaknya lulusan SMA dan ingin sekolah di STPN, jangan sia-siakan kesempatan ini,” kata Akhyar.
Berdasarkan informasi dari laman resmi STPN, pendaftaran dilakukan secara online hingga 20 Mei 2024. STPN membuka pendaftaran untuk program studi D-I Pengukuran dan Pemetaan Kadastral (PPK) dan D-IV Pertanahan. Pendaftar dari jalur kerja sama akan diatur tersendiri sesuai MoU dan PKs.
“Untuk informasi selanjutnya terkait pendaftaran bisa langsung mengakses penerimaan.stpn.ac.id atau stpn.ac.id,” ujarnya.
Pada Februari 2023, Bupati Jember Hendy Siswanto menandatangani MoU dengan Ketua STPN Yogyakarta Senthot Sudirman, terkait penambahan kuota untuk putra putri Jember yang akan kuliah di STPN. Selain itu, Kabupaten Jember juga menerima kehadiran mahasiswa STPN untuk menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN).
Kerja sama ini, kata Hendy, untuk meningkatkan pelayanan pajak daerah dan STPN mempunyai aplikasi terkait pemetaan Pajak Bumi Bangunan (PBB), yang harapannya juga bisa diterapkan di Jember. Menurutnya, hal itu penting untuk meningkatkan pendapatan daerah.
“Ini bagus sekali, sebab kita harus punya SDM berilmu di bidang pertanahan untuk menjaga kedaulatan NKRI. NKRI harga mati. Bumi, tanah dan air harus dijaga sebaik-baiknya,” ujar Hendy.
Dilansir stpn.ac.id, STPN adalah perguruan tinggi di bawah kementerian lain (PTKL) non-kedinasan, karena tidak ada ikatan dinas. Adapun untuk prospek lulusan STPN, di antaranya bisa menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN), bekerja di kementerian atau pemerintah daerah, bekerja di Kantor Jasa Surveyor Berlisensi (KJSB), Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP), Kantor Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT), dan lainnya.