Danrem 101/Antasari Ingatkan Pepabri dan FKPPI Waspadai Narkoba dan Bahaya Laten Komunis
Banjarmasin, (Metrosoerya.net) – “Saya berterimakasih dan bersyukur telah diundang dan dapat hadir pada HUT Pepabri. Hadir dalam acara ini, merupakan salah satu wujud bakti saya kepada orang tua dan sesepuh TNI dan Polri yang bernaung di Pepabri,” tutur Komandan Komando Resor Militer (Danrem) 101/Antasari Kolonel Inf Yudianto Putrajaya pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-59 Persatuan Purnawirawan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Pepabri) dan HUT ke-40 Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI POLRI (FKPPI) di Gedung Satria DPD Pepabri Kalimantan Selatan (Kalsel), Jalan Belitung, Banjarmasin, Selasa (12/9/2018).
Ia berharap, purnawirawan TNI dan Polri turut serta dalam mengawasi jalannya pembangunan dan perkembangan bangsa Indonesia, dari berbagai faktor lain yang dapat mengancam kedaulatan bangsa.
Diungkapkan Putrajaya, saat ini narkoba dan bahaya laten komunis merupakan musuh yang paling berbahaya bagi bangsa Indonesia. Dimana, narkoba merusak masyarakat, tdak peduli anak-anak maupun dewasa, semua dirusak. Sementara itu, komunis merupakan suatu paham yang akan menggantikan dasar negara, Pancasila dan UUD 1945, serta bisa merusak bhineka tunggal ika.
“Untuk itu, marilah kita bersama-sama mewaspadai dan antisipasi kedua hal tersebut. Apabila ditemui di lingkungan sekitar kita, segera laporkan kepada TNI atau Polri agar masa depan bangsa Indonesia semakin mantap dan sukses,” tuturnya.
Ia berharap, jajaran Pepabri dan FKPPI bisa memberikan kerja nyata dalam membantu pemerintah.
“Karena teladan kalian, yang merupakan bagian dari TNI dan Polri, maka jaga nama baik institusi serta harus menjunjung solidaritas dalam hidup berbangsa dan bernegara,” ucapnya.
Menurutnya, peringatan hari jadi suatu organisasi memiliki makna yang hakiki, sebagai ungkapan rasa syukur atas rahmat dan nikmat dari Allah SWT, karena Pepabri dan FKPPI Kalsel telah dapat berkiprah dan memberikan sumbangan yang nyata dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Saya berharap agar peringatan hari ulang tahun ini dapat dijadikan sebagai wahana untuk mawas dan mengevaluasi diri, atas segala pelaksanaan tugas dan pengabdian, sekaligus menumbuhkan tekad untuk mengoptimalkan pelaksanaan tugas pada masa-masa mendatang,” tuturnya.
Sebab, lanjutnya, dengan selalu melakukan evaluasi dan introspeksi diri, akan diketahui apa yang menjadi kekurangan, kelemahan, dan kekuatan yang ada pada diri.
“Keberanian untuk mengakui kelemahan dan kekurangan merupakan sebuah cerminan dalam memantapkan tekad dan semangat untuk mengawal dan mengamankan bangsa dan negara Indonesia, yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945,” pungkasnya. (Rtyn Prima)