Kasus Malaria Ditemukan di Lombok Barat, Pasien Sudah Ditangani
(METROSOERYA.NET) – Dua orang warga Dusun Batu Kemaliq, Desa Bukit Tinggi, Kecamatan Gunung Sari, Lombok Barat, telah terjangkit malaria. Mereka langsung ditangani petugas kesehatan dan dilakukan tindak lanjut untuk mengantisipasi kemungkinan adanya penularan.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB, Marjito, M.Kes mengatakan sebelumnya kedua orang itu dicurigai terkena penyakit campak, tapi setelah dilakukan pemeriksaan hasilnya positif malaria.
“Dua orang itu awalnya dicurigai campak, tapi ternyata malaria, dan sekarang sudah sembuh dan sudah pulang,” kata Marjito, Selasa (4/9/2018).
Pada Minggu (26/8) mereka dirawat di Puskesmas Gunung Sari, hingga Selasa (28/8) mereka sudah diperbolehkan pulang. Selanjutnya, petugas kesehatan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Barat melakukan kegiatan kontak survey/ mass blood survey (MBS) untuk mencari kemungkinan penularan.
Hasilnya telah ditemukan 44 orang positif malaria dan sudah diobati dengan artemisinin combination treatment (DHP dan Primakuin). Kegiatan MBS dilanjutkan pada Jumat (31/8) untuk menemukan lagi sumber penularan malaria.
“MBS dilakukan terhadap 936 orang, dan yang positif sebanyak 44 orang,” kata Marjito.
Kabupaten Lombok Barat merupakan wilayah endemis malaria. Namun, tambah Marjito, Annual Parasite Incidence-nya di bawah 20 orang per 1000 penduduk.
Dilaporkan juga terdapat perindukan anopheles di dekat lokasi pengungsian, kemudian dilakukan pengendalian lingkungan, pengendalian vektor, dan pelatihan singkat tenaga sukarela oleh petugas dari Dinkes Kabupaten Lombok Barat.
Di Kabupaten Lombok Utara, ada laporan sebanyak 19 kasus malaria, kemudian telah dilakukan pengendalian vektor oleh tim Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan (BBTKL) Surabaya.
Selama ini Kemenkes telah mendistribusikan kelambu massal ke daerah endemis tinggi. Kelambu juga telah didistribusikan ke daerah, termasuk NTB sebelum bencana gempa terjadi.
Sebelumnya, pada Jumat (10/8), Kemenkes telah mengirimkan 300 lembar kelambu ke daerah terdampak terberat akibat gempa di Lombok, yakni Kabupaten Lombok Utara. Pemerintah provinsi NTB telah didistribusikan 100 lembar kelambu ke Kabupaten Lombok Utara dan 100 lembar ke Kabupaten Lombok Timur. (Rtyn Prima)