Aksi Prajurit TNI Ambil Alih Mobil Damkar Saat Kebakaran di Desa Ngali
(METROSOERYA.NET) – Peristiwa naas yang terjadi di Desa Ngali, Kecamatan Belo, Kabupaten Bima dengan hadirnya Si Jago Merah, Senin (3/9) sore kemarin, membuat warga di lokasi kebakaran mengalami kepanikan.
Diketahui, lokasi kebakaran yang terjadi di RT. 002 RW. 001, Dusun Radebari, Desa Ngali menghanguskan setidaknya enam unit rumah panggung milik warga. Adapun nama-nama pemilik rumah yang menjadi korban amukan si jago merah sore kemarin adalah Dahlan Jainudin (Ama Andika), M. Yanin (Papa Fauzi), Arasid Bawang (Ompu Zero), Umar Usman, H. Toyib (Abu Gufu) dan H. Majid (Abu Najib).
Ditengah situasi kepanikan dan warga yang sibuk memadamkan api. Hadirnya mobil pemadam kebakaran memicu masalah tersendiri. Pasalnya, dari para korban yang rumahnya terbakar, beradu menarik selang dari mobil damkar agar bisa memadamkan rumahnya masing-masing.
Menurut seorang anggota TNI, Sertu M. Faris, perebutan selang yang dilakukan para warga tentu akan menghambat padamnya api yang kian mejalar ke rumah warga yang lain. Akhirnya, di tengah perseteruan selang tersebut, dia langsung mengendalikan kondisi dan mengambil alih mobil pemdam kebakaran dan bersama anggota TNI lainnya langsung inisiatif memegang kendali selang di mobil dan melakukan proses pemadaman.
“Setiap mobil damkar yang datang, warga selalu berebutan selang. Akhirnya, saya dan rekan-rekan TNI mengambil inisiatif untuk mengambil alih mobil damkar dan menguasai selang pemadam untuk langsung melakukan tindakan pemadaman api,” ungkap Faris kepada Metromini, Selasa (4/9/2018) pagi.
Diakuinya, api berhasil dipadamkan setelah tiga unit mobil pemadam tiba di Ngali. Diakuinya, setidaknya ada 6 rumah yang habis terbakar, ada juga beberapa rumah yang terkena dampak.
Menurutnya, langkah mengambil alih pemadaman dengan menguasai mobil damkar membuat keadaan proses pemadaman berlangsung tertib, di mana sebelumnya para warga berebutan selang karena ingin mendahulukan memadamkan rumahnya masing-masing.
“Api berhasil dipadamkan setelah warga yang memadamkan api secara manual ditambah dengan hadirnya tiga unit mobil damkar. Proses pemadaman langsung kami ambil alih sehingga prosesnya bisa berlangsung secara tertib, di mana sebelumnya para warga berebutan ingin memadamkan rumahnya masing-masing,” tandas dia.
Sementara itu, sambung dia, untuk sebab kebakaran di Ngali, sudah ada Tim Forensik dari pihak Polri yang turun ke lokasi. Ditunggu saja hasil pemeriksaannya nanti untuk mengetahui motif dan sebab kebakaran ini.
“Sementara itu, untuk sebab kebakaran belum bisa diidentifikasi. Yang jelasm, sudah ada Tim Forensik Polri yang memeriksa di TKP. Tinggal ditunggu saja hasil pemeriksaannya nanti,” terang Babinsa di Desa Tente, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima itu. (Rtyn Prima)