Cegah “Karhutbunla” Dengan Penebaran BIOS 44 Sekaligus Meningkatkan Hasil Pertanian
(METROSOERYA.NET) – Delapan satuan Kodim jajaran Korem 044/Gapo mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) guna memaksimalkan penggunaan BIOS 44 dalam rangka pencegahan Kebakaran Hutan, Kebun dan Lahan (Karhutbunla) dan peningkatan produktivitas hasil pertanian di wilayah Sumsel bertempat di Ruang Rapat Markas Korem 044/Gapo, Jumat (7/9/2018).
Rakor dipimpin oleh Kepala Seksi Operasi (Kasiops) Korem 044/Gapo Letkol Inf Andik Siswanto, S.IP. yang sekaligus sebagai Komandan Sub Satgas Darat Karhutbunla Prov. Sumsel. Dalam kerangannya disampaikan bahwa BIOS 44 merupakan agen hayati dari gabungan simbiosis mutualisme antar mikroorganisme yang berfungsi untuk mempercepat terjadinya pembusukan material organik lahan gambut. BIOS 44 juga mampu memproduksi endospore yang tahan terhadap faktor lingkungan seperti panas, asam, dan garam.
Dalam pelaksanaannya, penebaran BIOS 44 ini akan dilakukan oleh personel Satgas Teritorial Terbatas Karhutbunla yang ada di lapangan dibantu oleh para Babinsa jajaran Korem 044/Gapo dengan sasaran di 60 Desa rawan Karhutbunla yang tersebar di wilayah Kabupaten OKI, Ogan Ilir, Banyuasin dan Muara Enim.
“Kegiatan ini salah satu solusi dalam penanganan Karhutbunla dalam membuka lahan tanpa membakar, sekaligus untuk melestarikan lingkungan hidup dan mengadakan riset dibidang pertanian, perikanan, peternakan dan perkebunan dengan tujuan untuk meningkatkan hasil produksi melalui hasil riset bioteknologi disegala bidang,” terang Letkol Andik.
Selain itu, Kasiops juga menyampaikan, sejak terhitung mulai tanggal 6 September 2018 penanganan Karhutbunla di wilayah Sumsel telah diturunkan statusnya dari zona merah (waspada) menjadi zona kuning (awas), dan mulai bulan September ini juga dinas pertanian bekerja sama dengan Korem 044/Gapo melalui program Upsus (Upaya Khusus) telah melaksanakan program percepatan tanam. “Dengan kondisi seperti saat ini sudah tepat untuk melakukan penebaran BIOS 44, dengan sekali kegiatan dapat dimanfaatkan untuk dua program yaitu penanggulangan Karhutbunla dan mendukung Upsus peningkatan produktifitas hasil pertanian,” tegas Kasiops. (Rtyn Prima)