Gubernur : Rupiah Melemah, Perekonomian di Jatim Juga Terganggu
Surabaya, (METROSOERYA.NET) – Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengatakan, melemahnya rupiah terhadap dolar AS ikut berdampak pada terganggunya perekonomian di Jawa Timur. Kondisi itu disebabkan karena harga kebutuhan impor untuk sektor industri ikut terkerek naik.
“Tentang ongkos produksi naik iya, menganggu perekonomian kita,” kata Soekarwo usai rapat paripurna di DPRD Jawa Timur pada, Jumat (31/8).
Dia mengatakan, sebagaian besar bahan baku industri di Jawa Timur berasal dari impor. Sehingga, ketika rupiah naik, kemungkinan akan menyebabkan harga barang barang menjadi naik. “Jadi permasalahan kita di dalam industri kita sebagaian besar bahan baku impor,” tegasnya.
Di beberapa komponen, Soekarwo menyebutkan bahwa sudah ada subtitusi bahan industri. “Impor Jawa Timur baru dengan cara subtitusi. Pilihan Jatim menggerakkan Agro industri dan agribisnis karena memang bahan baku kita banyak dari impor,” tegasnya.
Dia mencontohkan, untuk bahan baku pupuk berupa fluida, Jatim masih menambah impor dari Laos. “Pada saatnya dolomite bagus untuk bahan bakar pupuk. Pada saatnya pemerintah juga akan menggantikan kepala sawit bisa jadi bahan bakar seperti bensin,” pungkasnya.
Sekadar diketahui, nilai tukar rupiah pada siang tadi mencapai titik tertinggi yakni Rp 14.900. Kondisi itu sempat menimbulkan kekhawatiran atas ancaman krisis ekonomi. (Rtyn Prima)