Latihan Kesiapsiagaan Operasional Kodam XVIII/Kasuari Selama 3 Hari
(METROSOERYA.NET) – Latihan Kesiapsiagaan Operasional (LKO) Kodam XVIII/Kasuari melibatkan 3 Matra yaitu Angkatan Darat, Laut dan Udara serta intansi lain diantaranya dari Polda Papua Barat dan Basarnas Papua Barat. Kegiatan yang berlangsung sejak hari ke-1 pada Senin, 27 Agustus 2018 yang merupakan pembukaan latihan dan mengawali operasi dengan tahap perencanaan yang berlangsung di Makodam XVIII/Kasuari. Latihan tsb dilaksanakan untuk menguji kesiapsiagaan yang dilaksanakan oleh Kodam XVIII/Kasuari dalam mengatasi segala ancaman yang terjadi di wilayah binaannya, Rabu (29/08/2018).
Berlanjut pada latihan hari ke-2 pada Selasa, 28 Agustus 2018 masuk pada tahap persiapan dengan kegiatan TFG (Tactical Floor Game) di aula Makodam XVIII/Kasuari dengan diikuti oleh seluruh pimpinan satuan dan instansi yang terlibat dalam operasi. “Tactical Floor Game” merupakan kegiatan pengujian konsep Rencana Operasi (RO) kepada seluruh satuan bawah. TFG juga dilaksanakan untuk meningkatkan dan menguji kemampuan prajurit dan satuan TNI dalam merencanakan, melaksanakan, serta mengendalikan mekanisme operasi gabungan TNI secara tepat guna dan berhasil guna dalam rangka menghadapi kemungkinan kontinjensi yang terjadi.
Pada hari ke-3 latihan pada Rabu, 29 Agustus 2018 dimulai dengan menyampaikan situasi dan pengantar latihan lapangan oleh penyelenggara sampai RO menjadi PO (Perintah Operasi). Setelah penyampaian PO dijabarkan oleh masing-masing Dansubsatgas kepada seluruh personel jajaranya untuk siap untuk melaksanakan operasi yang akan digelar. Perintah Operasi merupakan kegiatan yang harus dilaksanakan sebelum melaksanakan kegiatan operasi di lapangan yang diberikan dari Komando Atas agar dalam pelaksanaan operasi di lapangan berjalan dengan aman, lancar dan sukses.
Sesuai Perintah Operasi, Satgas Pengamanan Kodam XVIII/Kasuari mendapat perintah untuk mengatasi Konflik Sosial di Prov Papua Barat khususnya di Kab. Manokwari. Sekelompok masyarakat berkekuatan +/- 200 orang sedang mengadakan Unjuk Rasa di depan Kantor KPUD Prov Papua Barat, dengan tuntutan Keadilan yang selama ini belum terwujud.
Dengan kekuatan penuh Satgas Gabungan TNI, Basarnas dan Polda Papua Barat dengan sigap dan tangkas mengamankan lembaga Pemerintahan yang wajib dijaga bersama keamanannya dari segala ancaman dan bahaya yang dihadapinya. Satu Peleton TNI bersenjata merapatkan pasukan langsung mengamankan kantor KPUD Prov Papua Barat dari masyarakat yang berunjuk rasa. Dandim 1803/Manokwari selaku Komandan Satuan Komando Kewilayahan mengadakan negosiasi dengan Ketua Tim Unjuk Rasa, akan tetapi tidak berhasil dan tidak ada solusi serta pengunjuk rasa semakin memanas. Selanjutnya Dandim 1803/Manokwari melaporkan kejadian tersebut kepada Pimpinan.
Selanjutnya Pimpinan menindaklanjuti laporan Dandim 1803/Manokwari dengan mengirim Pasukan Huru Hara (PHH) dari Kompi Senapan C Yonif RK 752/VYS yang dipimpin Letnan Satu Inf Eko Julianto yang bergerak cepat, tepat dan senyap langsung menghadang masyarakat yang berunjuk rasa di depan Kantor KPUD Prov Papua Barat. Massa berunjuk rasa semakin memanas dan korban berjatuhan dan mobil Water Canon Polda Papua Barat menyeprotkan air di kerumunan massa. Demontrasi yang berlanjut anarkis dan brutal tersebut berujung memakan korban 8 orang meninggal dunia, luka berat 12 orang, luka sedang 23 orang dan luka ringan 52 orang yang dievakuasi oleh Tim Kesdam XVIII/Kasuari dan Tim Basarnas Prov Papua Barat. Setelah diidentifikasi dan dirawat seluruh jenasah korban meninggal dunia, langsung diserahkan kepada pihak keluarga dan korban luka berat sementara dirawat RSUD Kab. Manokwari. Latihan LKO tsb berakhir dengan teratasinya kerusuhan massa dan rehabilitasi dampak kerusuhan dengan baik. (Rtyn Prima)