Digelar 6-13 Oktober, Pembukaan “Asian Para Games” Tidak Kalah Dengan Asian Games 2018
Bogor, (METROSOERYA.NET) – Indonesia Asian Para Games Organizing Committee (INAPGOC) selaku penyelenggara Asian Para Games III Tahun 2018, yang akan digelar di Jakarta dan Bogor, 6-13 Oktober mendatang, menjanjikan akan menyajikan upacara pembukaan yang tidak kalah menariknya dengan pembukaan Asian Games 2018, 18 Agustus 2018 lalu.
“Insyaallah nanti pembukaan Asian Para Games itu tidak kalah menarik dari Asian Games, walaupun bentuknya berbeda. Kalau Asian Games itu lebih banyak pagelaran, nyanyian gitu, kalau di Asian Para Games nanti lebih banyak gelaran,” kata Ketua INAPGOC, Raja Sapta Oktohari, kepada wartawan usai Rapat Terbatas di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (7/9) siang.
Menurut Raja Okto, perbedaan bentuk pembukaan itu karena misinya berbeda. Kalau di Asian Games Indonesia menampilkan kemewahan dari Indonesia, tambah Ketua INAPGOC, kalau di Asian Para Games yang ditampilkan kemanusiaan dari Indonesia. Tapi ia memastikan, tetap dalam bungkusan yang sama.
Secara keseluruhan, jelas Ketua INAPGOC itu, pihaknya sudah siap menerima para tamu yang akan akan hadir dalam Asian Para Games III ini.
Mereka terdiri atas kurang lebih 5.000 atlet dan official, dan 1.100 di antaranya menggunakan kursi roda, 8.000 volunteers, 5.000 pekerja lapangan, serta 800 media dari nasional maupun internasional.
Mengenai tiket bagi penyandang disabilitas yang diharapkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk digratiskan, Ketua INAPGOC Raja Oktohari mengatakan, yang pasti tiket gratis bagi penyandang disabilitas.
“Jadi komunitas-komunitasnya itu nanti yang akan mendaftar kemudian masuk ke venue-venue secara gratis. Tapi yang tidak disabilitas tentu harus menyesuaikan dengan yang sudah ditetapkan oleh INAPGOC,” tegas Raja Okto.
Target 7 Besar
Sementara itu Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi yang mendampingi Ketua INAPGOC Raja Oktohari mengatakan, Presiden betul-betul menginginkan suasana kegembiraan seluruh warga bangsa Indonesia di Asian Games kemarin dilanjutkan ke Asian Para Games ini.
Presiden, lanjut Menpora, meminta agar panitia pelaksana lebih memaksimalkan dalam rangka penyambutan tamu-tamu negara, sehingga para duta-duta olahraga disabilitas dari negara Asia ini yang berjumlah kurang lebih 42 negara lebih gembira, lebih semangat, lebih nyaman, dan mereka tentu akan termotivasi untuk bisa bertanding di Asian Para Games ini.
Menurut Menpora, Asian Para Games pada 6-13 Oktober, digelar di Gelora Bung Karno Jakarta untuk venuepertandingan, juga ada JIExpo Kemayoran, Sirkuit Sentul di Bogor, dan Wisma Atlet untuk akomodasi para atlet disabilitas.
Mengenai target prestasi, Menpora berharap bisa naik dari sebelumnya. Ia menyebutkan, di Asian Para Games Incheon 2014 kita di peringkat 9.
Untuk itu, Menpora menargetkan Indonesia bisa naik ke 7 besar, dengan kurang lebih perolehan medali emas 16-19 medali emas dari 18 cabang olahraga yang dipertandingkan.
“Semua persiapan sudah dilaksanakan, dan Bapak Presiden betul-betul concern untuk melihat bahwa Pelatnas harus dilihat secara detail, seluruh kebutuhan atlet harus dipenuhi, alat-alat latih dan alat tanding juga dipenuhi. Dan itu sudah kami laksanakan dengan baik,” terang Menpora.
Demikian pula soal bonus, menurut Menpora, Presiden betul-betul concern terhadap rencana pemberian bonus yang setara dengan atlet Asian Games.
“Jadi penyamarataan betul-betul harus dilaksanakan, sehingga jumlah bonus termasuk bonus-bonus yang lain juga akan diberikan secara sama dengan atlet Asian Games,” ucapnya. (Rtyn Prima)