PKK Punya Tugas Penting Gerakan Potensi Masyarakat
Jakarta, (METROSOERYA.NET) – Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo berharap Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) bisa lebih aktif menggerakkan masyarakat, khususnya ibu-ibu mengangkat potensi yang dipunyai daerah. Misalnya mengangkat potensi wisata, termasuk kerajinan dan kuliner khas daerah. Karena apapun, tugas PKK adalah membantu pemerintah dalam pembangunan.
Tjahjo mengatakan itu di Jakarta, usai menghadiri acara pelantikan anggota Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) dan TP PKK Provinsi kantor Kementerian Dalam Negeri di Jakarta, Rabu (5/9/2018). Menurut Tjahjo, mengangkat potensi kerajinan daerah sangat penting. Sebab, kerajinan adalah penggerak berbagai home industri.
“PKK ada tugasnya adalah membantu program pembangunan di daerah, program presiden, gubernur, bupati walikota. Ini bergerak secara baik. Maka ini kami targetkan bahwa di tingkat II kota atau kabupaten minimal punya tujuan wisata yang sub daerah, sub provinsi, sub nasional,” katanya.
Mengenai kerajinan daerah sendiri menurut Tjahjo jangan disepelekan. Sebab itu merupakan bagian dari pengembangan pariwisata. Termasuk potensi kuliner khas di daerah. Ini yang harus intensif di angkat serta dipromosikan. Dibina. Sehingga punya nilai ekonomi yang tinggi.
“Daerah harus ada kerajinan daerah yang khas, mempunyai kuliner yang khas, itu penting,” katanya.
Tjahjo juga menyoroti soal peran PKK. Menurutnya, PKK bisa menjadi pihak di garda depan dalam mengatasi berbagai persoalan yang terjadi di tengah masyarakat. Misalnya, menggerakkan ibu-ibu, bagaimana caranya menekan angka kematian ibu hamil. Atau berkontribusi mengatasi masalah gizi anak, kesehatan anak dan stunting.
“Jadi melekat apa yang menjadi program pusat dan daerah. Maka sebagai pembina PKK di provinsi, Pak gubernur karena peran PKK tidak hanya istri pejabat tapi semua bisa. Ini adalah organisasi yang terbuka, nanti ketuanya istri kepala daerah. Supaya lebih memudahkan berkoordinasi dengan yang lain,” kata Tjahjo. (Rtyn Prima)